Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Teknologi RDF Belum Menjadi Solusi Permasalahan Sampah di DIY

krjogja.com (26 Maret, 2024)

permasalahan sampah
Ilustrasi (Pixabay) ( Ilustrasi (Pixabay)). (ANTARA/Ahmad Fikri). ©2023 krjogja.com (krjogja.com)

Krjogja.com Yogya – Pemda Yogyakarta mengumumkan TPA Piyungan akan ditutup secara permanen. Penutupan TPA Piyungan diumumkan pada 05 Maret 2024 lalu. Pemerintah daerah berharap ini akan menjadi titik balik praktik pengelolaan sampah di DIY. Pemda meminta Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman untuk dapat mengelola sampah secara mandiri di setiap kawasannya.

Kadiv Kampanye Walhi Yogyakarta, Elki Setyo Hadi mengatakan, TPA Piyungan rencananya akan digunakan sebagai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) untuk wilayah kota. Hasil dari pengelolaan tersebut rencananya akan berbentuk Refuse Derived Fuel (RDF) yang digunakan campuran Batu Bara. RDF merupakan hasil pengelolaan sampah kering untuk menurunkan kadar air hingga <25% dan menaikkan nilai kalornya.

“Alih-alih melakukan pengelolaan dan pemulihan lingkungan, pemerintah justru memilih menggunakan sampah yang ada di TPA Piyungan untuk RDF. Padahal bahan anorganik yang digunakan untuk membuat RDF sendiri merupakan sampah anorganik yang mempunyai kriteria tertentu. Sehingga, tidak semua sampah dapat diolah”, kata Hadi dalam keterangan tertulis, Senin (25/03/2024).

Baca Juga: Warga buang sampah sembarangan dan tidak tepat waktu di Cianjur dikenai sanksi sosial

“Apabila diproduksi dengan skala masif, tidak menutup kemungkinan justru sampah yang tidak sesuai kriteria tetap tidak terolah, dan disisi lain justru akan terjadi impor sampah, seperti di beberapa wilayah yang telah menggunakan teknologi RDF. Pembakaran RDF juga tidak menutup kemungkinan dapat berakibat pada terjadinya pelepasan karbon ke udara yang semakin memperparah terjadinya perubahan iklim”, lanjutnya.

WALHI Yogyakarta mendorong pemerintah DIY untuk serius mempertimbangkan penerapan paradigma desentralistik dalam pengelolaan sampah dengan memberikan rekomendasi, pertama, Pemda DIY untuk secara serius mempertimbangkan penerapan paradigma desentralistik dalam pengelolaan sampah dengan melibatkan aktifnya pemerintah daerah, komunitas, dan sektor swasta dalam merancang solusi yang sesuai dengan karakteristik setempat.

“Kedua, WALHI Yogyakarta mendesak pemerintah untuk memberikan informasi terbuka mengenai langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi penumpukan sampah di daerah tertentu, termasuk dampak dari penutupan TPA Piyungan”, ungkapnya.

Baca Juga: Volume Sampah Naik 200 Ton Selama Ramadhan

Ketiga, WALHI Yogyakarta menekankan pada partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas solusi yang diterapkan.

“Keempat, Pemda mendorong program-program yang berfokus pada pencegahan dan pengurangan sampah di tingkat lokal. Dukungan terhadap inisiatif ini akan memberikan dampak positif langsung pada tingkat daerah dan dapat menjadi langkah konkret menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan”, imbuh Hadi.

Hadi menambahkan, hal ini sesuai UU No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang menyatakan pengurangan sampah di sumbernya merupakan prioritas utama. “Diperlukannya turunan aturan teknis dari Perpres/Pergub/Perda dengan jelas dalam menjelaskan pengelolaan sampah seperti pengurangan dan penanganan sampah”, pungkasnya.(*-1)

Artikel ini telah tayang di https://krjogja.com/ dengan judul “Teknologi RDF Belum Menjadi Solusi Permasalahan Sampah di DIY”,

Klik untuk baca: https://www.krjogja.com/yogyakarta/1244482291/teknologi-rdf-belum-menjadi-solusi-permasalahan-sampah-di-diy

By krjogja.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Webinar Inovasi Penanganan Sampah untuk Laut yang Berkelanjutan dalam Rangka Memperingati Hari Laut Sedunia 2020

June 12, 2020
Hari Laut Sedunia 2020 yang jatuh pada tanggal 8 Juni kali ini…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/06/WhatsApp-Image-2020-06-11-at-11.33.13-PM.jpeg 1280 1280 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-06-12 12:55:052020-06-12 13:23:42Webinar Inovasi Penanganan Sampah untuk Laut yang Berkelanjutan dalam Rangka Memperingati Hari Laut Sedunia 2020

Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

May 11, 2020
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut sampah masker dan…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/05/5e86c18a0f0f3.jpeg 500 750 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-05-11 12:32:332020-05-17 10:40:11Limbah Masker dari Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Daur Ulang Sampah, Meraup Penghasilan di Masa Pandemi Covid-19

May 11, 2020
Mountrash, aplikasi usaha rintisan (startapp) pengelolaan sampah…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/05/untitled141.jpg 500 800 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-05-11 12:15:262020-05-17 10:42:49Daur Ulang Sampah, Meraup Penghasilan di Masa Pandemi Covid-19

Webinar Memperingati Hari Terumbu Karang Nasional 2020

May 11, 2020
Peringatan Hari Terumbu Karang Nasional 2020 pada 8 Mei Lalu…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/05/large-tk-1d5cda1c6af96c6e439c2888e1d201bc.jpg 666 1000 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-05-11 10:43:352020-06-12 16:47:03Webinar Memperingati Hari Terumbu Karang Nasional 2020
Page 206 of 208«‹204205206207208›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Warga buang sampah sembarangan dan tidak tepat waktu di Cianjur dikenai sanksi...buang sampahplastic problemManila Confronts Its Plastic Problem
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.