Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Tumpukan Sampah “Berbaris” di Tengah Jalan Ciledug pada Malam Hari, tapi Siang Sudah Bersih Lagi…

megapolitan.kompas.com (04 Januari, 2023)

tumpukan sampah

Tumpukan sampah di Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (3/1/2023).(KOMPAS.com/Ellyvon Pranita). ©2023 megapolitan.kompas.com (megapolitan.kompas.com)

TANGERANG, KOMPAS.com – Membuang sampah sembarangan agaknya menjadi permasalahan yang sulit terselesaikan hingga saat ini di Kota Tangerang.

Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Ciledug, di depan SPBU Pertamina dan Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang menjadi dua lokasi sampah berhamburan di tengah jalan raya.

Berikut catatan Kompas.com berkait hal-hal yang menyebabkan permasalahan sampah di Kota Tangerang menjadi sorotan:

Tak ada tempat sampah
Menurut salah satu warga Parung Serab, Eko (53), bertumpuknya sampah di lokasi itu sudah sangat meresahkan warga.

Akan tetapi membuang sampah di tengah jalan “terpaksa” dilakukan warga karena tidak ada tempat atau lapangan khusus untuk mengumpulkan sampah.

“Memang di sini tidak ada itu tempat buang sampah, jadi masyarakat pada buangnya di tengah jalan, begini jadinya,” ujar Eko di lokasi, Selasa (3/1/2023).

“Sebenarnya warga banyak buang sampah di sini karena ya enggak ada tempat sampahnya,” tambah dia.

Terjadi malam hari
Saat matahari mulai terbenam, di waktu itulah masyarakat berani melempar sampah mereka ke tengah jalan raya itu.

Pengendara motor, sepeda bahkan mobil pikap hilir-mudik membuang sampahnya di tengah-tengah jalanan itu sampai dini hari.

Semakin larut malam menjelang dini hari, maka semakin tinggi tumpukan sampah di tengah jalan raya itu.

Saat siang hari, lokasi itu bersih dari tumpukan sampah-sampah karena akan langsung diambil oleh petugas kebersihan.

Meskipun kotor dan mengganggu pemandangan di jalan raya, tetapi tumpukan sampah itu menjadi ladang mencari nafkah bagi para pemulung di malam hari.

Jenis sampah
Eko menceritakan, mayoritas pembuang sampah sembarangan merupakan pedagang. Hal ini terungkap saat petugas melakukan pengawasan terhadap kebiasaan masyarakat membuang sampah di tengah jalan itu.

Seperti yang terjadi di Jalan Raden Patah Ciledug, sampah-sampah bekas keperluan berdagang jenis apapun akan di lempar di sana. Terlebih lokasi itu dekat dengan Pasar Lembang.

Baca Juga: Waste industry fatalities dropped in 2021

Sampah yang dibuang di sana pun beragam. Ada sampah organik seperti sayur-mayur, buah dan makanan, tetapi ada pula tas, pakaian, pelepah pohon dan lain sebagainya.

Akan tetapi, warga sekitar jalan itu juga sering membuang sampah di sana.

Ulah warga Tangsel
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sampah yang menumpuk di sekitar Ciledug juga ulah dari warga Kota Tangerang Selatan.

“Yang buang (sampah) itu kebanyakan yang dari Tangsel. Itu kan, lintasan Pondok Arum yabg di Ciledug,” ujar Arief kepada awak media di Gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (3/1/2023).

Hal ini disampaikan oleh Arief menanggapi unggahan yang menyebar luas di media sosial terkait tumpukan sampah yang berhamburan di tengah jalan raya di kawasan Ciledug.

Harapan warga
Eko selaku warga setempat berharap ada kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat terkait permasalahan sampah ini.

Pasalnya jika terus dibiarkan, sampah bisa merusak pemandangan, mengganggu kenyamanan pengguna jalan, berbau, dan juga memicu banjir di lokasi sekitar.

“Iya mudah-mudahan pemerintah bisa bikin tempat sampah umum biar masyarakat bisa buang sampah di situ,” ujar dia.

“Masyarakatnya juga nanti buang sampah di tempatnya, enggak di sini lagi (tengah jalan raya),” tambah dia.

Selain itu, dia juga berharap agar ada solusi dan pengawasan lebih ketat lagi agar tindakan pembuangan sampah di tengah jalan raya ini tidak terjadi lagi.

Baca Juga: Strategi Tangani Sampah di Masjid Al Jabbar

Respons Pemkot
Arief mengatakan, sebenarnya pemkot sudah menyiapkan sarana pembuangan sampah untuk warga di sekitar Ciledug.

Namun, sampai saat ini masyarakat masih perlu untuk diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai tempat pembuangan sampah yang benar itu.

“Ya makanya kita sosialisasikan, sebenarnya teman-teman Dinas Lingkungan Hidup sudah mempersiapkan depo-depo sampah,” ujarnya.

Dengan begitu, masyarakat bisa membuang sampahnya melalui bentor-bentor yang berkeliling tersebut.

“Nanti, diantar dari rumah tangga ke bentor dan lainnya, terus diangkut sama gerobak. Ini yang banyak, mereka ninggalin bentor-bentornya (karena warga lama mengantar sampahnya),” ujar dia.

Untuk itu, Arief menginstruksikan seluruh lurah dan camat agar menyosialisasikan kepada pengangkut sampah yang ada di wilayahnya, seperti bentor dan lainnya supaya datangnya tidak terlalu lama setelah truk datang.

Hal itu dilakukan agar semua sampah bisa diangkut sesuai dengan jadwalnya.

Artikel ini telah tayang di https://megapolitan.kompas.com/ dengan judul “Tumpukan Sampah “Berbaris” di Tengah Jalan Ciledug pada Malam Hari, tapi Siang Sudah Bersih Lagi…”,

Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/04/08070071/tumpukan-sampah-berbaris-di-tengah-jalan-ciledug-pada-malam-hari-tapi

By megapolitan.kompas.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Waste industry fatalities dropped in 2021waste industrypungut sampahPandawara Group, Lima Sahabat Menerjang Sungai demi Pungut Sampah
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.