Bank Sampah Pertama di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru Siap Beroperasi
/0 Comments/in Masyarakat/by adminBank Sampah Pertama di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru Siap Beroperasi
Penulis : Faris Al-Furqon
Editor : Ananda Rizky Purwaningdyah
(26 November 2020)
Masyarakat Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru patut berbangga hati karena saat ini mereka telah memiliki bank sampah sendiri. Berdirinya bank sampah ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Pekanbaru, PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), dan Universitas Lancang Kuning (Unilak).
Bank sampah yang dinamakan Bank Sampah Abadi ini diresmikan oleh ketiga pihak tersebut dengan mengundang masyarakat sekitar pada Rabu (12/8/20) di Kelurahan Limbungan, Rumbai Pesisir, Pekanbaru
Kelahiran Bank Sampah Berkah Abadi ini diharapkan dapat menjadi tempat pengolahan sampah sentral di Kecamatan Rumbai Pesisir. Harapannya juga bank sampah ini mampu membantu kecamatan lain dalam pengolahan sampah, sehingga dalam pengoperasiannya bank sampah ini mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal.
“Melalui program bank sampah ini, kami berharap dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam dua aspek, yakni aspek pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan pendapatan dan aspek lingkungan melalui pengelolaan sampah,” tutur General Manager Corporate Affairs Asset PT CPI, Sukamto Tamrin seperti yang dilansir Bisnis.com.
Baca Juga : SMP PGRI 3 Denpasar Jadi Pelopor Sekolah Non Plastik
Peresmian Bank Sampah Berkah Abadi dihadiri langsung oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus dan juga Rektor Unilak, Junaidi. “Sampah ini bukan masalah, tetapi berkah dan sumber daya jika dimanfaatkan dengan kreatifitas dan inovasi yang cemerlang.
Melalui bank sampah ini merupakan jalan terbaik dalam mencapai tujuan tersebut,” ujar Firdaus dalam sambutannya seperti yang dilansir nadariau.com.
Pihak Unilak, dalam kontribusinya di pendirian bank sampah ini, mendelegasikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unilak untuk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat sekitar. Nantinya masyarakat sekitar akan diberdayakan menjadi kader untuk mengurus bank sampah ini.
PT CPI sendiri rupanya telah menjalankan program serupa di tiga lokasi lain, yaitu Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BSPPB) di Kabupaten Bengkalis, Bank Sampah Berkelana, dan Bank Sampah Induk Pelangi di Kabupaten Siak.
Semua bank sampah itu juga berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan institusi pendidikan setempat. Bank sampah tersebut juga mendapat bantuan alat-alat penunjang seperti timbangan, mesin pembersih plastik, seragam, dan bahkan safety boot.
Baca Juga : Di Bandung, Sampah Boleh ditukar dengan Alat-Alat Berkebun
Kebijakan nol plastik pun berlanjut menjadi kebijakan pengolahan sampah organik. Semenjak kebijakan nol plastik diterapkan, tong-tong sampah menjadi tidak cepat penuh dan hanya terisi sampah daun pisang dan gelas kertas. Sampah organik tersebut pun diolah menjadi kompos oleh pihak sekolah. Namun karena semakin banyaknya jumlah sampah organik, pihak sekolahpun membeli mesin pencacah sampah organik, sementara untuk sampah anorganik seperti tetrapack diberikan ke pengepul langsung.
SMP PGRI 3 Denpasar bisa dikatakan menjadi sekolah inovatif dan produktif, karena telah menjadi pelopor sekolah non plastik. Para siswa berhasil memproduksi produk-produk yang berasal dari sampah plastik, kertas, maupun sisa makanan yang berasal dari sekolah. Beberapa produk yang dihasilkan antara lain kerajinan dari kertas bekas, pupuk kompos yang diberi nama Pupuk Kompos Spiga yang dibuat dari sisa makanan dan dedaunan di lingkungan sekolah.
Pihak sekolah juga bekerjasama dengan ibu-ibu rumah tangga di sekitar sekolah untuk membuat bio plafon dari limbah cangkang telur dan jerami pabrik, “Kami bekerja sama dengan ibu-ibu rumah tangga yang berada di sekitar sekolah untuk daur ulang sisa cangkang telur untuk dijadikan bio plafon,” Ujar Kadek Sunyadnya yang merupakan Pembina Yayasan Peduli Lingkungan seperti yang dilansir dari denpasarkota.go.id.
Bio plafon yang dihasilkan berhasil memperoleh medali perak dalam ajang lomba penelitian internasional di Bangkok, Thailand bertajuk “Thailand Inventors Day 2019” pada Februari 2019 yang lalu. Selain itu, sekolah ini juga pernah mendapatkan penghargaan tingkat dunia diantaranya “Spesial Award 2019” saat mengikuti ajang di India dan “International Best Invetation Award 2019” saat mengikuti ajang di Hongkong.
Baca Juga : PELARANGAN PENGGUNAAN PLASTIK SEKALI PAKAI DI PULAU DEWATA BALI
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!