PLN NTB terus mengembangkan pengolahan sampah menjadi energi
/0 Comments/in Berita/by adminPLN NTB terus mengembangkan pengolahan sampah menjadi energi
Pewarta: Awaludin
Editor: Muhammad Yusuf
(25 November 2020)
Melalui program Joss, kata dia, sampah yang terkumpul diberikan cairan bio activator untuk prosespeuyeumisasi. Setelah kering, sampah dimasukkan ke mesin pencacah untuk selanjutnya dibentuk menjadi pelet.
Pelet yang kering dapat langsung digunakan untuk campuran bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
Baca Juga : Perjalanan Ramah Lingkungan dengan Bahan Bakar dari Sampah Plastik
Selain bertujuan melestarikan lingkungan, Lasiran menambahkan program Joss juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam menghasilkan energi listrik sebesar Rp48,91 per kilo Watt hours (kWH).
“BPP untuk PLTU Jeranjang bisa turun dari yang sebelumnya Rp751,73 menjadi Rp702,82 per kWh,” ujarnya.Ia menyebutkan total potensi pelet yang bisa digunakan sebanyak 45 ton per hari untuk tiga unit PLTU Jeranjang yang merupakan tiga persen dari total kebutuhan bahan bakar yang digunakan untuk proses co firing.
“Kami terus berinovasi. Salah satunya, kami mengubah bentuk akhirnya sudah tidak berupa pelet lagi, namun berupa serabut,” ucap Lasiran. Selain untuk proses co firing PLTU, kata dia, pelet dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar oven pengering tembakau dan juga bahan bakar kompor di masyarakat, selain briket.
“Itu merupakan salah satu komitmen kami untuk penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan di NTB. Semoga program tersebut dapat berjalan kontinyu dan memberikan manfaat untuk kita semua,” kata Lasiran.
Baca Juga : Cara Indonesia Kurangi Sampah Plastik hingga 70 Persen
Artikel ini telah tayang di antaranews.com dengan judul “PLN NTB terus mengembangkan pengolahan sampah menjadi energi”,
Klik untuk baca: https://www.antaranews.com/berita/1860112/pln-ntb-terus-mengembangkan-pengolahan-sampah-menjadi-energi#mobile-src.
Pewarta: Awaludin
Editor: Muhammad Yusuf
![](https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo_tkn.jpg)
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!