Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Kejar NZE, KLHK Beberkan Strategi Kelola Sampah hingga Limbah B3

news.detik.com (02 Juli 2024)

kelola sampah
Foto: detikcom/Hana Nushratu Uzma. ©2024 news.detik.com (news.detik.com)

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tengah melakukan percepatan Net Zero Emission (NZE) 2060. Di samping itu, saat ini dunia juga dihadapi isu krisis tiga planet (triple planetary crisis) yang terdiri dari krisis iklim, polusi, dan keanekaragaman hayati. Salah satu pemicunya yaitu masalah sampah.

“Saat ini kita di seluruh dunia tengah menghadapi triple planetary crisis. Ada biodiversity loss, ada climate crisis, dan pencemaran,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati, dalam acara ‘Updating Isu PSLB3 untuk Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha’ di Gedung KLHK, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

“Semuanya ini adalah risiko dari kita melakukan penggunaan sumber daya alam, kegiatan usaha, itu akan menghasilkan sampah,” sambungnya.

Dalam Kebijakan Strategi Nasional (Jakstranas) yang merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017, KLHK menargetkan pengelolaan sampah sebanyak 100% pada 2025.

Rosa menyebut jumlah sampah per 2023 mencapai 69,9 juta ton dengan capaian kerja 66,28%. Artinya masih ada 33,72% atau sekitar 33,1 juta ton yang harus segera ditangani. Menurut Rosa, hal itu tidak mustahil mengingat saat ini teknologi sudah semakin maju.

Baca Juga: Hari Bebas Kantong Plastik Internasional Diperingati 3 Juli, Ini Sejarahnya

“Peluang-peluang untuk bisa ikut melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah 100% di tahun 2025 sangat terbuka. Teknologi itu macam-macam,” kata Rosa.

“Ada teknologi refuse derived fuel (RDF) yang sudah diterapkan di beberapa tempat, ada teknologi gasifikasi, ada teknologi termal dengan insinerator, dan sebagainya. Juga dengan organik, itu dengan maggot (cacing), ecoenzyme, dan sebagainya,” lanjutnya.

KLHK sendiri mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah (pemda) dan pelaku industri untuk mengatasi permasalahan ini bersama-sama. Selain pengelolaan sampah, ia juga mengajak pihak-pihak terkait untuk menerapkan industrialisasi sampah melalui ekonomi sirkular.

“Jadi sampah itu bukan sesuatu yang sepele, tetapi dijadikan energi listrik, RDF, waste to fuel, pengelolaan sampah menjadi kompos dan pupuk, atau pengelolaan sampah menjadi pakanan ternak. Ini semua harus melibatkan pemerintah daerah dan dunia usaha,” kata Rosa.

Dalam kesempatan tersebut, Rosa juga membahas soal pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Salah satu limbah B3 yang menjadi concern KLHK yaitu Polychlorinated Biphenyls (PCBs).

Baca Juga: Pulau Sampah Singapura yang Berada Dekat Indonesia

Bahan PCBs biasa dipakai untuk industri yang umumnya terdapat pada trafo dan kapasitor listrik, terutama pada minyak dielektrik (oli) yang terkandung di dalam kedua peralatan tersebut.

PCBs telah terbukti menyebabkan berbagai jenis kanker (karsinogenik), kerusakan syaraf, gangguan sistem pencernaan, memicu kemandulan dan ketidakseimbangan hormon.

“Oleh karena itu, saya mengajak Bapak Ibu sekalian untuk bisa mengelolanya,” kata Rosa.

Menurut Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3 (PLTTDLB3) KLHK Haruki Agustina, limbah B3 harus memiliki mitigasinya tersendiri. Belajar dari kasus tumpahan minyak di Karawang beberapa waktu lalu, limbahnya tersebar hingga ke 7 kabupaten.

“Dalam konteks ini, maka penting program kedaruratan pengelolaan B3 skala wilayah,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di https://news.detik.com/ dengan judul “Kejar NZE, KLHK Beberkan Strategi Kelola Sampah hingga Limbah B3”,

Klik untuk baca: https://news.detik.com/berita/d-7419467/kejar-nze-klhk-beberkan-strategi-kelola-sampah-hingga-limbah-b3

By news.detik.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional Diperingati 3 Juli, Ini Sejarahnyabebas kantong plastiktumpukan sampahTanpa Ekonomi Hijau, RI Bisa Jadi Tumpukan Sampah & Kuburan Satwa
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.