Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Mengapa Stasiun Isi Ulang Produk Rumah Tangga Masih Belum Merata di Indonesia Meski Bantu Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai?

liputan6.com (17 Maret, 2024)

sampah plastik
U-Refill Station pada Bank Sampah Induk Gesit di Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada acara “Media Gathering HPSN 2024: Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2024, Unilever Indonesia Kupas Tuntas Peranan Bank Sampah yang Kian Lengkap dengan Inovasi U-Refill,” Senin, 4 Maret 2023. (dok. Tim Unilever). ©2023 liputan6.com (liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta – Membludaknya sampah plastik menjadi momok bagi lingkungan karena terbukti mencemari tanah, sungai, hingga laut kita. Beragam solusi disiapkan dalam skema pengurangan sampah plastik, salah satunya refill station.

Mengutip Fimela, Senin, 4 Maret 2023, itu adalah stasiun isu ulang produk-produk rumah tangga. seperti deterjen, sabun cuci piring, hingga produk perawatan tubuh. Dengan konsep tersebut, wadah plastik isi ulang bisa digunakan lebih panjang dan harga retail dapat ditekan, sekaligus mengurangi sampah plastik sekali pakai.

Berangkat dari hal itu, Unilever meluncurkan program “U-Refill” sejak 2020 dan sudah tersebar sebanyak 817 titik gerai di Indonesia. Mereka memanfaatkan bank-bank sampah yang sudah bermitra untuk mendirikan stasiun isi ulang produk rumah tangga. Meski terkesan banyak, jumlah itu tak sebanding dengan penyebaran masyarakat Indonesia karena terkonsentrasi di ibu kota.

Apa yang menyebabkan model bisnis tersebut lambat menyebar?

“Bisnis model untuk semacam tempat isi ulang produk di Indonesia itu berbeda dengan bisnis model penjualan produk biasanya. Harus dilakukan riset lebih dalam. Lalu, yang kedua ternyata masyarakat kita sendiri harus diedukasi terkait skema isi ulang ini,” tutur Maya Tamimi, Kepala Divisi Lingkungan dan Keberlanjutan Unilever Foundation, dalam ‘Media Gathering HPSN 2024: Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2024’, beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, pihaknya menilai cara mendistribusikan refill station lewat bank sampah adalah yang terbaik. Dengan cara tersebut, masyarakat bisa lebih menerima karena sudah memiliki kesadaran tentang sampah plastik.

Baca Juga: Volume Sampah di Bandung Meningkat Saat Ramadan

Produk yang Bisa Disediakan Terbatas
Maya juga menjelaskan bahwa tidak semua segmen produk dapat dijual dengan skema isi ulang. Mengikuti peraturan BPOM, beberapa barang bahan makanan tidak diperbolehkan dijual secara isi ulang untuk mencegah kontaminasi. Sejauh ini, pihaknya hanya menyediakan produk pembersih lantai, sabun cuci piring, dan deterjen.

Sebelum itu, Unilever dengan intensif membina bank sampah sejak 2008. Total ada 4.000 bank sampah binaan di 50 kabupaten/kota yang tersebar di 11 provinsi.

“Kemitraan ini telah membawa banyak kemajuan bagi masyarakat dan lingkungan. Dari segi ekonomi, penjualan sampah plastik yang dilakukan mitra pengumpulan sampah plastik telah ikut membantu perekonomian dan kesejahteraan mereka,” jelas Maya.

Di sisi sosial, kegiatan pengumpulan sampah turut mendorong partisipasi masyarakat, mendukung keguyuban komunitas, bahkan mengembangkan sosok kepemimpinan perempuan di berbagai titik Bank Sampah. Sementara dari aspek lingkungan, jumlah sampah anorganik, termasuk plastik, yang terkumpul sepanjang 2022 mencapai lebih dari 28.633 ton.

Baca Juga: Aksi Tak Terpuji Warga Sengaja Buang Sampah di Pantai, Alasannya Bikin Warganet Naik Darah

Mengenal Bank Sampah Induk, Apa Itu?
Ada banyak tipe bank sampah dengan yang berada di rantai tertinggi adalah bank sampah induk. Bank Sampah Induk bertugas mengumpulkan distribusi sampah plastik dari bank sampah anggota serta bernegosiasi dengan vendor atau calon pembeli plastik daur ulang. Hasil keuntungan penjualan tersebut kemudian dibagikan kembali ke tiap bank sampah anggota.

Salah satu contoh yang berkembang adalah Bank Sampah Induk GESIT yang berlokasi di Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Bank sampah ini sudah memiliki 250 bank Sampah anggota yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Selatan.

Sri Endarwati, Direktur Bank Sampah Induk GESIT menyebutkan bahwa sampah plastik adalah jenis sampah yang paling banyak terkumpul, jumlahnya berkisar delapan ton per bulan atau bernilai kurang lebih Rp270 juta bila dikonversi. Sampah itu, selain dijual ke vendor pendaur ulang plastik, juga diolah jadi produk baru, seperti karpet, tas, baju dari perca, dan barang-barang lain.

Artikel ini telah tayang di https://liputan6.com/ dengan judul “Mengapa Stasiun Isi Ulang Produk Rumah Tangga Masih Belum Merata di Indonesia Meski Bantu Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai?”,

Klik untuk baca: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5542531/mengapa-stasiun-isi-ulang-produk-rumah-tangga-masih-belum-merata-di-indonesia-meski-bantu-kurangi-sampah-plastik-sekali-pakai?page=4

By liputan6.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat

Januari 31, 2020
Maritim dan Investasi – Magelang – Penguatan koordinasi…
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/02/infrastruktur-kawasan-borobudur-1.jpg 853 1280 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-01-31 14:07:112020-03-24 14:37:16Koordinasikan Penataan Infrastruktur Kawasan Borobudur, Kemenko Marves Sinergikan Konsep ITMP dengan Usulan Masyarakat
Page 210 of 210«‹208209210

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Volume Sampah di Bandung Meningkat Saat Ramadanvolume sampahplastic pollutionBeyond the Surface: The Urgency of Addressing Plastic Pollution in Our Ocea...
Scroll to top