Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan Manusia

By idntimes.com ( 22 Mei 2022)

Ancaman Sampah Plastik

Ilustrasi sampah di laut. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Balikpapan, IDN Times – Juru Kampanye Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nasional Ghofar mengumumkan, volume sampah plastik 2021 meningkat dua kali lipat dibandingkan data 10 tahun lalu. Seperti disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) volume sampah di Indonesia menembus 68,5 juta ton. 

Ironisnya, sampah plastik menyumbang 17 persen dari total sampah tersebut di mana sebanyak 11,6 juta ton.  Sampah plastik ini di antaranya berakhir di laut hingga dikhawatirkan polutan mencemari habitat lingkungan dan berujung kesehatan manusia. 

Mikroplastik ini termakan ikan konsumsi di mana berawal dari situ dalam sejumlah penelitian diduga dikonsumsi, hingga ditemukan dalam darah dan paru-paru manusia.

“Isu plastik sudah menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan. Dulu mayoritas organik hampir 60 persen, sekarang turun sekitar 50 persen,” ungkapnya Sabtu (21/5/2022).

1. Data volume sampah plastik nasional 2021

Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan Manusia

Sementara itu, data produksi sampah plastik nasional 2021 ini dilaporkan temuan tiga plastik, yakni jenis PP (polypropylene), PET (polyethylene terephthalate), dan PC (polycarbonate), yang sebagian besar berasal dari produk AMDK. Polusi sampah plastik AMDK juga masih jadi krisis yang belum teratasi di Indonesia.

Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) dan lembaga riset AC Nielsen sempat pula melansir data, produk AMDK menyumbang 328.117 ton dari 11,6 juta ton sampah plastik sepanjang tahun 2021.

Plastik jenis PP (polypropylene), yang biasa ditemukan pada air mineral kemasan gelas (cup), berkontribusi pada produksi sampah sebanyak 66.170 ton dari total timbulan sampah plastik nasional. Sejumlah 6.769 ton di antaranya berasal dari limbah produk salah satu merek AMDK multinasional ternama.

Tipe plastik PET (polyethylene terephthalate) pada botol air minum kemasan sekali pakai, laporan mencatat sampah mencapai 163.114 ton dari semua merek AMDK. Sebanyak 51.548 ton atau sekitar sepertiga dari total timbulan tersebut berasal dari merek produsen AMDK multinasional. Sementara 5.439 ton dari keseluruhannya merupakan timbulan sampah air kemasan galon PET.

Selain itu, sampah AMDK berbahan PC (polycarbonate) menyumbang sebanyak 99.013 ton dari timbulan sampah plastik AMDK nasional. Salah satu produsen galon guna ulang multinasional menyumbang sebanyak 38.530 ton, atau lebih dari 10 persen dari total timbulan sampah plastik AMDK nasional 2021.

Plastik jenis PC atau polikarbonat berpotensi mengancam kesehatan karena mengandung BPA (bisfenol A). Bahkan, saat ini, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyusun peraturan pelabelan kemasan produk AMDK yang mengandung BPA.

Seperti diketahui, para pakar sudah melaporkan tentang hasil penelitian dampak buruk migrasi BPA bagi kesehatan manusia, termasuk mengganggu perkembangan otak, berkontribusi pada perkembangan sel kanker, dan gangguan endokrin dan metabolik seperti diabetes melitus. 

Baca Juga: DLH Kota Bekasi: 30 Persen Sampah Tak Terangkut Picu Kemunculan TPS Ilegal

2. Penerapan Permen LHK No 75 Tahun 2019

Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan ManusiaIlustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Ghofar mengatakan, pemerintah lewat KLHK sudah menerbitkan kebijakan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Suatu aturan untuk mendorong dunia usaha agar lebih aktif dalam mengatasi persoalan lingkungan yang disebabkan sampah plastik. 

Permen tersebut mengatur ketentuan bagi perusahaan, termasuk produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dalam pengelolaan kemasan plastik. Tujuan utamanya adalah mengurangi volume sampah plastik pada 2029 mendatang hingga 30 persen.  

Secara umum, Ghofar memandang positif penggunaan permen tersebut dalam mengatasi persoalan lingkungan. Tetapi di sisi lain, ia menyoroti penerapan permen tidak secara spesifik mengatur para produsen plastik, di mana fokusnya mengatur tiga kegiatan usaha, yakni manufaktur, jasa makanan dan minuman, serta industri ritel.

Tiga jenis perusahaan ini diminta untuk menyetor rencana aksi program selama 2019 sampai 2030. Perencanaan selama 10 tahun ke depan bagaimana, kemasan yang daur ulang diapakan dan sebagainya. 

3. Tiga jenis perusahaan dalam produksi sampah plastik

Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan Manusia

Tiga jenis perusahaan,  manufaktur, jasa makanan dan minuman, serta industri ritel berperan besar terhadap produksi sampah plastik dari waktu ke waktu.

Para produsen penghasil kemasan plastik merupakan subjek utama untuk kampanye dan memiliki posisi di tengah, alias berdiri di antara produsen plastik dan masyarakat yang mengonsumsi barang kemasan plastik.

Karenanya, mereka memiliki peran dalam mempromosikan rencana pengurangan sampah secara konkret dan menjadi ujung tombak dalam pengurangan sampah plastik, khususnya kemasan-kemasan produk yang dihasilkan.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan dari tiga industri tersebut memiliki kewajiban untuk segera menyiapkan rencana transisi sebelum 2030.

“Mereka ini kan subjek rencana pengurangan tadi. Idealnya patuh submit peta jalan dan menjadi kewajiban,” kata Ghofar.

Ghofar menyatakan, proyek pengelolaan sampah di masing-masing produsen belum maksimal dilaksanakan di lapangan. Meskipun kepada publik, mereka selalu menekankan sudah memiliki proyek pilot dalam pengelolaan sampah plastik. 

“Mereka juga harus mempertimbangkan planet dan tiga prinsip sustainable development, yang berbicara lingkungan, people, dan terakhir soal profit,” tegasnya. 

Kontribusi perusahaan dinilai penting dalam kolaborasi multi pihak pengelolaan sampah plastik, tak terkecuali sampah plastik AMDK. Terlebih, masyarakat menganggap peranan perusahaan dalam mengurangi volume sampah plastik cukup signifikan.

4. Laporan Greenpeace tentang Bumi Tanpa Plastik

Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan ManusiaIlustrasi Air Kemasan. IDN Times/Hana Adi Perdana

NGO Internasional, Greenpeace Indonesia mempublikasi hasil survei tahun 202: Bumi Tanpa Plastik tentang Perspektif dan Tuntutan Publik Terhadap Tanggung Jawab Korporasi Dalam Krisis Pencemaran Plastik di Indonesia. Organisasi lingkungan secara tegas menyatakan, sebanyak 55 persen responden percaya bahwa perusahaan memiliki peran yang strategis dalam mengurangi volume sampah plastik.

Produsen dapat mengambil langkah seperti membatasi penggunaan kemasan plastik sekali pakai dalam produk AMDK, serta melakukan transisi pengemasan produk lewat model pengiriman alternatif.

Dari data hasil survei yang sama, 22 persen responden mengatakan pemerintah seharusnya berperan besar dengan membuat regulasi yang untuk melarang perusahaan menggunakan kemasan plastik sekali pakai.

Dalam situs Greenpeace Indonesia, Juru bicara mereka Muharram Atha Rasyadi menyatakan,  publik melihat peraturan pemerintah bisa mendorong perusahaan untuk mulai melakukan transisi pengemasan produknya menuju model pengiriman alternatif.

Baca Juga: Teruntuk Wisatawan, Tolong Jangan Buang Sampah Sembarangan di Kota Bandung

Artikel ini telah tayang di https://kaltim.idntimes.com dengan judul “Walhi Ingatkan akan Ancaman Sampah Plastik bagi Kesehatan Manusia”,

Klik untuk baca: https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/sri-wibisono/walhi-ingatkan-akan-ancaman-sampah-plastik-bagi-kesehatan-manusia/4

By idntimes.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

January 5, 2025
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2025-01-05 21:47:062025-01-06 14:06:26Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 11:09:542025-01-06 14:07:22Enam Menteri Bersih-Bersih di Pantai Kuta, akan Siapkan Tim Khusus Pantau Sampah Kiriman

Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

September 30, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-30 10:38:192025-01-06 14:08:20Pemprov Minta Seluruh Daerah di Jateng Hentikan Pengelolaan Sampah “Open Dumping”

‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:16:462025-01-04 22:41:16‘Convergence’ growing on global plastics treaty: UN environment chief
Page 1 of 208123›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

DLH Kota Bekasi: 30 Persen Sampah Tak Terangkut Picu Kemunculan TPS Ilegalsampah kota bekasisampah garutMimpi Garut Bebas Sampah pada 2025
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.