Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

TKN PSL Gelar Serial Workshop 1 Bertajuk “Potensi Sampah sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemberdayaan Umat”

By islampos.com (21 November 2021)

gerakan sedekah sampah

TKN PSL Gelar Serial Workshop 1 Bertajuk “Potensi Sampah sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemberdayaan Umat”

SEBAGAI perwujudan sinergi antara pendekatan agama dan kesadaran lingkungan, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) menggelar acara Serial Workshop 1 Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI): “Potensi Sampah sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemberdayaan Umat” pada hari Ahad, 21 November 2021.

Acara ini juga turut bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Majelis Ulama Indonesia, dan United Nation Development Program (UNDP) Indonesia. Kegiatan yang melibatkan pengurus Masjid Penggerak Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) ini diselenggarakan di Masjid Baitul Makmur, Perumahan Telaga Sakinah, Kab. Bekasi, Jawa Barat.

Acara Serial Workshop 1 GRADASI bertajuk “Potensi Sampah sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemberdayaan Umat” ini merupakan kegiatan lanjutan dari peluncuran Gerakan Sedekah Sampah Indonesia pada April lalu.

Diadakannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pengurus masjid GRADASI agar dapat membangun hubungan kemitraan yang baik dengan pemangku-kepentingan atau stakeholder dan dapat mendukung berkembangnya kegiatan sedekah sampah.

Baca Juga: Plastic Reborn 3.0 Perkuat Ekosistem Pengelolaan Sampah

Selain itu, acara workshop ini juga merupakan pengembangan dan upaya untuk menyebarluaskan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia yang sebelumnya sudah ada 6 Masjid Penggerak lainnya.

Dalam sambutannya, Hayu Susilo Prabowo, Direktur LPLH MUI menyatakan bahwa, “Gerakan sedekah sampah merupakan penerapan dari fatwa MUI no. 47/2014, sehingga pengelolaan sampah ini menjadi bagian dari ibadah dalam meningkatkan iman dan takwa seorang muslim serta mencerminkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, Islam yang memberikan rahmat bagi seluruh alam.”

TKN PSL
Foto: Istimewa

Kegiatan ini pun disambut dengan baik oleh Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK “Saya berharap masjid dapat menjadi pusat perubahan perilaku. Memilah sampah dari rumah harus menjadi sebuah kesadaran, dimana kemudian gerakan sedekah sampah dapat berjalan,” ujar Novrizal.

Natural Resource and Climate Governance Adviser UNDP Indonesia, Abdul Wahib Situmorang juga menambahkan “Jika dulu bank sampah menjadi khas Indonesia, sekarang gerakan sedekah sampah juga menjadi khas Indonesia.”

Ahmad Bahri Rambe dari Sekretariat TKN PSL juga menyampaikan bahwa “Melalui sedekah sampah, masyarakat dapat bersedekah dengan memberikan sampah yang ada di rumah dan di sekitarnya. Program ini dapat membantu mencapai dua hal penting bagi pemerintah dan masyarakat. Selain itu, program ini juga dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan membantu perekonomian sesama masyarakat.”

Saat ini, pendekatan keagamaan sangat penting, karena selain meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, pendekatan agama juga dapat mengedukasi dan memberi contoh baik untuk mengelola sampah sesuai dengan syariat terhadap fatwa tentang kebersihan.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut. Hal ini terbukti dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut, dimana didalamnya terdapat target penanganan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025. Melalui Perpres ini, dibentuk pula Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL) yang memberikan arahan-arahan strategis bagi kementerian/lembaga untuk menangani permasalahan sampah laut.

Dalam sesi pemaparan materi mengenai “Pemilahan sampah dalam upaya implementasi sirkular ekonomi” Wilda Yanti sebagai Pendiri Xaviera Global Synergy” Menyatakan bahwa “Dibanding pendekatan sosial dan ekonomi, pendekatan agama jauh lebih efektif. Kunci dari gerakan ini adalah pilah sampah dari sumbernya.”

Karyanto Wibowo selaku Director of Sustainable Development of Danone Indonesia juga menyampaikan bahwa “penyelesaian sampah tidak dapat dilakukan oleh salah satu pihak saja, melainkan dibutuhkan kolaborasi antar-stakeholder” pada sesi penyampaian materinya mengenai “Pentingnya Kemitraan dalam Membangun Kesadaran Masyarakat Untuk Mengelola Sampah”.

Rangkaian serial workshop ini nantinya akan terus dilaksanakan dalam rangka mendukung aktivitas Gerakan Nasional Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) Berbasis Masjid.

Gerakan ini merupakan aksi yang dilakukan dalam rangka mengurangi pencemaran sampah di laut dengan cara mengajak masyarakat dan komunitas agama untuk mengkampanyekan kebiasaan memilah sampah untuk kemudian disedekahkan ke masjid sebagai sebuah amal baik dan berguna bagi kemaslahatan umat.

Kegiatan GRADASI dilakukan dengan cara mengkampanyekan kebiasaan mengurangi dan mengolah sampah plastik dengan cara mengedukasi dan mengajak masyarakat, terutama umat Muslim untuk mendorong melakukan sedekah di masjid. Dengan mengkampanyekan program Gradasi, masyarakat bisa bersedekah dalam bentuk sampah yang memiliki nilai ekonomis.

Selain dapat meraih pahala dan menanam kebaikan, program ini juga bertujuan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, membiasakan perilaku memilah sampah, serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik agar dapat mendorong perekonomian bangsa melalui penerapan ekonomi sirkular.

Sejauh ini, Gerakan Sedekah Sampah Indonesia Berbasis Masjid telah diterapkan di 6 masjid yang menjadi percontohan dan penggerak yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, yaitu Masjid Baitul MakMur di Bekasi, Masjid Raya Bintaro Jaya di Tangerang, Masjid Az-Zikra di Bogor, Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Masjid Al-Muharram di Yogyakarta, dan Masjid An-Nazhofah di Jakarta. Dari keenam masjid tersebut, tercatat sudah lebih dari 14,1 ton sampah yang tertangani dan terkumpul dari gerakan sedekah sampah ini.

Gerakan ini pun mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat sekitar, dan juga mulai banyak masjid-masjid lain yang tertarik untuk mengadaptasi gerakan ini “GRADASI memiliki banyak manfaat, saya pribadi merasa termotivasi untuk melakukan sedekah sampah. Selain memiliki nilai untuk dijual, ternyata sampah juga memiliki manfaat untuk beramal.” ujar Zuhri, salah satu warga sekitar Masjid Penggerak sekaligus pengurus Musholla An-Nur, Bekasi.

Sedekah Sampah diharapkan dapat menjadi sebuah gerakan yang diaplikasikan dan diterapkan di masjid-masjid lainnya di seluruh Indonesia. Tidak hanya untuk mewujudkan pengurangan dan pengelolaan sampah di masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kesalehan individu dan memaksimalkan peran masjid sebagai unsur penting dalam menjalankan kegiatan Islam.

Tentang TKN PSL

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut. Hal ini terbukti dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut, dimana didalamnya terdapat target penanganan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.

Melalui Perpres ini, dibentuk pula Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL) yang memberikan arahan-arahan strategis bagi kementerian/lembaga untuk menangani permasalahan sampah laut selama jangka waktu 8 tahun (2018-2025).

TKN PSL diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai ketua harian. Selain itu Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertindak sebagai Ketua Tim Pelaksana RAN PSL dan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi bertindak sebagai Wakil Ketua Tim Pelaksana RAN PSL. Sebanyak 16 kementerian dan 1 lembaga tergabung dalam TKN PSL.

TKN PSL
Foto: Istimewa

Saat ini, 80% sampah laut Indonesia berasal dari daratan dan 30% diantaranya dikategorikan sebagai sampah plastik. Setiap tahunnya, 0,27 – 0,59 juta ton sampah plastik masuk ke perairan Indonesia dan berkontribusi terhadap akumulasi sampah lokal (LIPI, 2018). Hal ini turut dipengaruhi oleh pasang surut ombak di laut (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, 2018).

Baca Juga: Begini Strategi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Menangani Masalah Sampah

Artikel ini telah tayang di https://www.islampos.com dengan judul “TKN PSL Gelar Serial Workshop 1 Bertajuk “Potensi Sampah sebagai Penggerak Ekonomi dan Pemberdayaan Umat””,

Klik untuk baca: https://www.islampos.com/tkn-psl-gelar-serial-workshop-1-bertajuk-potensi-sampah-sebagai-penggerak-ekonomi-dan-pemberdayaan-umat-245576/

By islampos.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Plastic Reborn 3.0 Perkuat Ekosistem Pengelolaan SampahEkosistem Pengelolaan SampahAnak Difabel Kumpulkan Sampah PlastikAlumni FK Unair Ajak Anak Difabel Kumpulkan Sampah Plastik untuk Berbagi
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.