Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Upaya Pengurangan Sampah ke TPA

nasional.tempo.co (27 Juni 2024)

pengurangan sampah
TTanozisochi Lase Direktur Sanitasi Kementerian PUPR saat acara Diskusi Nasional Peduli Sampah, di gedung Tempo, Kamis 24 Juni 2024. Foto, Oton Tempo. ©2024 nasional.tempo.co (nasional.tempo.co)

INFO NASIONAL – Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, jumlah sampah berdasarkan data sistem informasi pengelolaan sampah nasional 2023 adalah 69,9 juta ton per tahun. “Capaian kinerja baru 66,28 persen, jadi masih ada 33,72 persen yang terbuang ke lingkungan dan belum terkelola dengan baik,” kata Rosa dalam Diskusi Nasional Peduli Sampah, Kamis, 27 Juni 2024.

Padahal, Rosa melanjutkan, Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 mengamanatkan 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan. Targetnya 100 persen sampah terkelola di 2025, tapi di 2024 sampah terkelola masih 66,28 persen. “Ini PR bukan hanya untuk pemerintah tapi PR kita bersama,” ujarnya.

Adapun penanganan sampah laut, Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 memberikan mandat sampah laut harus terkurangi 70 persen di 2025. “Tapi di 2023 ini baru berhasil mengurangi 41,68 persen dan kita masih punya PR tahun depan harus mencapai 70 persen,” ujar Rosa.

Direktur Penanganan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar menjelaskan, timbulan sampah perkotaan diperkirakan akan meningkat dari 2,3 miliar ton pada 2023 menjadi 3,8 miliar ton pada 2050. Menurut dia, tanpa tindakan segera dalam pengelolaan sampah, pada 2050 biaya tahunan global ini bisa mencapai dua kali lipat hingga mencapai US$ 640,3 miliar.

“Saat ini masih terdapat 38 persen sampah global yang tidak terkelola dengan baik yang mengakibatkan pencemaran lingkungan,” kata Novrizal.

Karena itu, Novrizal melanjutkan, pemerintah mencoba menerapkan sekenario di 2025 ini pengelolaan sampah 100 persen. Kemudian, sekenario baru di 2030 memiliki komitmen mewujudkan target Nationally Determined Contributions (NDC) yang salah satu sektornya di bidang sektor sampah dan limbah.

Baca Juga: Pemkot Yogya Disebut Hanya Pindahkan Sampah Antar Depo, Ini Kata DLH

“Jadi di sektor sampah dan limbah ini kita harus mewujudkan minimal menurunkan 40 juta CO2 dan setelah itu mewujudkan net zero emission. Jadi determinan ke depan itu adalah pertama energi recovery, kedua recycling system atau circular economy. Ini harus menjadi prasyarat ke depan supaya kita bisa mewujudkan pengelolaan sampah yang baik dan benar dan mewujudkan sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca dari pengelolaan sampah,” ujar Novrizal.

Head Sustainability Unilever, Maya Tamimi mengatakan, Unilever mempunyai komitmen untuk mengumpulkan dan memproses kemasan plastik lebih banyak daripada yang dijual, sehingga pihaknya memberikan insentif di titik-titik pengumpulan yang berupa bank sampah dan juga kelompok KSM.

“Dengan begitu titik koleksi ini tetap beroperasi dan masyarakat yang menyampaikan ke arah sana juga mendapat benefitnya,” ujarnya.

Maya menjelaskan, saat ini ada sekitar 4 ribu titik yang terdiri dari bank sampah, TP3R, dan pengepul yang diberikan insentif. “Jadi yang utama kami lakukan merangkul titik-titik ini”.

Unilever juga bekerja sama dengan pemerintah daerah di Cilacap dan Jakarta untuk pengelola sampah. “Jadi kami support operasionalnya karena sebenarnya infrastrukturnya sudah lengkap tapi masih butuh dibantu operasionalnya,” ujarnya.

Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar mengatakan, meski Kota Solok merupakan kota kecil di Sumatera Barat, tapi persoalan sampah kalau tidak dikelola secara baik akan menimbulkan masalah besar. Karena itu, pihaknya terus melakukan strategi untuk mengurangi sampah.

Baca Juga: Komitmen Lestarikan Lingkungan, PLN Sediakan Mesin Daur Ulang Sampah

“Pertama kami coba dari sumbernya dulu, sumbernya ternyata dari rumah tangga, jadi kami melakukan pengurangan sampah menjadi gerakan yang terstruktur dan masif,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya mencoba memulainya dari ASN. “Kami wajibkan seluruh pimpinan OPD dan beberapa orang di bawahnya wajib membuat komposter kompos di rumahnya. Jadi itu pertama yang kami lakukan pengurangan,” kata Zul.

Zul juga membuat edaran untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Dengan begitu tidak semua sampah terbuang tapi ada yang dikelola. “Ada juga sampah yang dimanfaatkan untuk covering di Semen Padang. Kami sudah kerja sama dengan Semen Padang. Harapan kami kedepannya tidak ada lagi sampah yang sampai di TPA,” kata Zul.

Pj Wali Kota Padang Andree Halmadi Algamar mengatakan, timbulan sampah di wilayahnya mencapai 500 ton perhari. Pihaknya pun memiliki beberapa program untuk mengedukasi masyarakat mengelola sampah, yakni program Padang Bagoro, optimalisasi fungsi bank sampah, Padang Mamilah, dan rancangan Perwako tata cara pemungutan retribusi sampah.

“Kami melibatkan semua stakeholder karena kami ingin menjadikan penanganan sampah ini menjadi gaya hidup atau lifestyle,” kata Andree. (*)

Artikel ini telah tayang di https://nasional.tempo.co/ dengan judul “Upaya Pengurangan Sampah ke TPA”,

Klik untuk baca: https://nasional.tempo.co/read/1884985/upaya-pengurangan-sampah-ke-tpa

By nasional.tempo.co

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

September 23, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-23 10:01:512025-01-04 22:45:11Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

September 20, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:15:352024-10-08 13:58:37How plastic pollution poses challenge for Canada marine conservation

Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025

September 20, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-20 10:07:022024-10-08 13:56:34Larangan Kantong Plastik di Pontianak Berlaku Mulai 2025

Operasikan Kapal Pengangkut Sampah, Upaya Pulau Derawan Tetap Bersih dari Sampah

September 19, 2024
/
0 Comments
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 rilo https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg rilo2024-09-19 07:53:082024-10-08 13:51:20Operasikan Kapal Pengangkut Sampah, Upaya Pulau Derawan Tetap Bersih dari Sampah
Page 2 of 208‹1234›»

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Pemkot Yogya Disebut Hanya Pindahkan Sampah Antar Depo, Ini Kata DLHpindahkan sampahplastic recycling techSamsara Eco secures $100m funding to scale plastic recycling tech
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.