Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Penulis : Putri Cahyani (08 Agustus 2020)
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah sampah laut termasuk sampah plastik di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 68 juta ton per tahun. Berdasarkan data dari LIPI, pada tahun 2018 estimasi sampah laut yang dihasilkan oleh masyarakat adalah sebesar 0,27- 0,59 juta ton per tahun. Melonjaknya produksi sampah di Indonesia berbanding lurus dengan populasi penduduk di Indonesia. Perilaku masyarakat yang kurang memiliki kesadaran lingkungan seperti membuang sampah sembarangan dan minimnya pengetahuan pengelolaan sampah membuat sampah berserakan dan tertimbun begitu saja.
Sebagai negara yang padat penduduk, pengelolaan sampah saat ini sangat diperlukan demi mencapai pola hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang. Salah satu inovasi terbaik untuk mengurangi sampah sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan yang sudah diterapkan di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika dan Jepang adalah RDF Refused Derived Fuel).
Pada tahun 2017 pemerintah Kerajaan Denmark memberi bantuan mesin elektrikal dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) kepada pemerintah Kabupaten Cilacap. RDF merupakan sebuah teknologi inovasi pengelolaan sampah untuk menjadi bahan bakar alternatif. Metode yang digunakan yaitu biological treatment yaitu proses pemilahan, pencacahan, dan biodrying. Proses pemilahan dengan penggolongan sampah mudah terbakar dan sampah yang tidak mudah terbakar. Selanjutnya sampah dicacah sehingga kandungan air sampah akan berkurang dan hasilnya digunakan sebagai sumber energi ramah lingkungan pengganti batu bara. Biodrying merupakan proses pengeringan secara biologis yang disertai aerasi.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, uji coba RDF sudah dilakukan dengan kapasitas 120 juta ton sampah per hari, dan dapat dimaksimalkan hingga 600 ton sampah per hari. Menurut Kementerian PUPR, RDF dapat juga dimanfaatkan sebagai alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ini merupakan salah satu inovasi terbaik bukan? Tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga menyediakan bahan bakar alternatif yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut manfaatnya bagi seluruh masyarakat.
Sumber :