Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Putri Cahyani (14 Agustus 2020)
Bertambahnya jumlah penduduk yang kian meningkat sekaligus perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Dalam mengatasi persoalan sampah, berdasarkan UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjadi hak dan kewajiban masyarakat untuk mengolah sampah serta tugas dan wewenang pemerintah untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah. Untuk mengatasi persoalan tersebut, saat ini riset mengenai teknologi pengolahan sampah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satu yang berpotensi ialah penggunaan teknologi shaft kiln incinerator sebagai tungku pembakar sampah.
Shaft kiln incinerator adalah tungku yang umumnya digunakan untuk meleburkan bijih besi menjadi besi kasar. Secara umum, reaktor shaft kiln incinerator memiliki 3 zona yaitu volume sampah anorganik dapat direduksi hingga 10-20%, sementara sampah organik berpotensi tereduksi hingga 90-95% yang selanjutnya dapat diproses menjadi bata beton, bata merah, keramik, dan lain-lain. shaft kiln juga mampu beroperasi selama 24 jam terus menerus hingga 350 hari, sehingga diprediksi memiliki waktu operasional yang cukup lama.
Apabila shaft kiln ini dioperasikan di tempat pembuangan sampah di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia maka akan sangat menguntungkan. Misalnya, mengurangi biaya transport dari TPS ke TPA serta mengurangi dan menghilangkan bau sampah dari tumpukan sampah. Teknologi yang sangat inovatif sekali bukan? dengan alat yang sederhana saja kita sudah mampu meminimalisir sampah. Sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak mengolah sampah bukan?
hubungannya sama pengolahan sampah dimana?
maksudku seperti ini ya. next time coba dicek lagi hubungan teknologinya sama pengolahan sampah dimananya.
hubungannya sama pengolahan sampah dimana?
maksudku seperti ini ya. next time coba dicek lagi hubungan teknologinya sama pengolahan sampah dimananya.
Sumber :
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.