Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan Cantik

kerajinan dari sampah plastik

Penulis : Rizka Adriana Lutfiani

Editor : Ananda Rizky Purwaningdyah

(15 Desember 2020)

sampahlaut.id – Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan di area Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Trash Hero Komodo mengolah sampah anorganik menjadi beragam kerajinan unik yang bernilai ekonomi.

“Ini dibuat oleh ibu-ibu di kawasan Taman Nasional Komodo, jadi untuk menjadi penanda, makanya dikasih patung komodo,” ujar Ana, salah satu penggerak Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan di area Labuan Bajo sembari menunjukkan salah satu dompet hasil daur ulang dari kemasan camilan.

Uniknya, pada dompet tersebut disisipkan pula patung kayu kecil berbentuk komodo, sehingga terlihat sangat khas.

Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan ini berinisiatif untuk mengolah sampah anorganik di Labuan Bajo karena mereka melihat banyaknya sampah yang menumpuk di area pesisir dan bahkan beberapa hari tak kunjung diangkat oleh petugas kebersihan.

Kemudian, sampah tersebut pun banyak yang berserakan karena diobrak-abrik oleh anjing liar yang berkeliaran. Tumpukan sampah plastik pun masih sering terlihat di sekitar area pelabuhan, dermaga, dan jalan raya di Labuan Bajo.

Menurut Kennedy yang merupakan koordinator Trash Hero Komodo, bukanlah hal yang lumrah bagi masyarakat lokal yang biasa tinggal di pesisir untuk membuang sampah ke laut. Semakin lama, sampah-sampah tersebut pun makin didominasi oleh sampah anorganik seperti plastik.

Baca Juga : Bank Sampah Pertama di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru Siap Beroperasi

Pada tahun 2016, Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo mampu menghasilkan sampah sebanyak 13 ton per hari. Maria Geong, Wakil Bupati Manggarai Barat, menjelaskan bahwa Labuan Bajo mampu menghasilkan sampah sebanyak 12,8 ton per hari.

Oleh karena itu, Maria geong meminta kepada seluruh elemen untuk dapat menekan produksi sampah di Labuan Bajo. “Orang (wisatawan) datang ke Labuan Bajo karena keindahannya, jadi janganlah dikotori.

Jika melihat sampah di jalan, harap langsung diambil, jangan hanya menunggu pemerintah yang turun tangan,” jelas Maria dalam diskusi coffee morning di Tree Top, Selasa (30/7/2019) lalu.

Gerakan Perempuan Peduli Lingkungan ini awalnya dimulai dengan aksi Jum’at Sore Bersih Kampung yang bertujuan untuk mengurangi sampah di pesisir pantai sekitaran Labuan Bajo.

Ibu-ibu melakukan kerjabakti untuk memunguti sampah di setiap RT, lalu sampah tersebut ditampung. Selain itu, gerakan ini juga memperkenalkan tabungan sampah dan juga cara untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan unik sebagai salah satu cara untuk mencari uang.

Baca Juga : SMP PGRI 3 Denpasar Jadi Pelopor Sekolah Non Plastik

Sampah-sampah dari Taman Nasional juga dibawa ke Labuan Bajo menggunakan kapal. “Kapal-kapal juga membantu bawa sampah dari Taman Nasional, kami ambil yang anorganik,” kata koordinator Trash Hero Komodo, Kenedy.

Sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kerajinan akan disetorkan ke pusat pengolahan 3R (reuse, reduce, and recycle) yang telah dibuat pemerintah. Sementara itu, sampah anorganik yang masih bisa di daur ulang akan dikumpulkan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan sebagai bahan dasar untuk membuat beragam kerajinan cantik.

Awalnya, hanya ada beberapa ibu-ibu yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Namun, semakin lama masyarakat yang tertarik untuk mempelajari cara membuat kerajinan hasil daur ulang sampah plastik ini pun semakin banyak.

Kemudian ibu-ibu yang sudah handal dalam membuat kerajinan dari sampah plastik akan melatih ibu-ibu lainnya yang tertarik untuk mempelajarinya, bahkan mereka juga memberikan pelatihan sampai ke desa-desa yang berada di Kawasan Taman Nasional Komodo.

Selanjutnya, mereka pun berkolaborasi dengan Trash Hero Komodo untuk memasarkan hasil kerajinan tersebut. Aneka kerajinan yang terbuat dari sampah plastik ini pun kemudian dijual sebagai cendera mata Taman Nasional Komodo.

Sumber

https://www.mongabay.co.id/2018/01/21/mengolah-sampah-anorganik-di-kawasan-wisata-komodo/

https://www.liputan6.com/regional/read/4027356/jadi-destinasi-pariwisata-unggulan-labuan-bajo-darurat-sampah

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

  • Bank SampahUtang Dibayar dengan Sampah, Program Baru Bank Sampah Ambon HijauJanuari 10, 2021 - 22:07
  • uang sekolah dari sampahDi Padang, Boleh Bayar Uang Sekolah Pakai Sampah PlastikDesember 26, 2020 - 16:55
  • Yayasan Taman Nasional Lorentz Peduli SampahYayasan Taman Nasional Lorentz Peduli SampahDesember 22, 2020 - 15:49
  • kerajinan dari sampah plastikSulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan CantikDesember 19, 2020 - 01:23
  • Bank Sampah Pertama di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru Siap BeroperasiNovember 26, 2020 - 14:24

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

BOTAK Mampu Kurangi 41 Ton Sampah di Kota Bogor, Loh!sampah di bogorPembakaran Sampah Tanpa AsapInovasi Pembakaran Sampah Tanpa Asap (PESTA) dari Desa Lembuak
Scroll to top