Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Penulis : Rizka Adriana Lutfiani
Editor : Ananda Rizky Purwaningdyah
(15 Desember 2020)
sampahlaut.id – Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan di area Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Trash Hero Komodo mengolah sampah anorganik menjadi beragam kerajinan unik yang bernilai ekonomi.
“Ini dibuat oleh ibu-ibu di kawasan Taman Nasional Komodo, jadi untuk menjadi penanda, makanya dikasih patung komodo,” ujar Ana, salah satu penggerak Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan di area Labuan Bajo sembari menunjukkan salah satu dompet hasil daur ulang dari kemasan camilan.
Uniknya, pada dompet tersebut disisipkan pula patung kayu kecil berbentuk komodo, sehingga terlihat sangat khas.
Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan ini berinisiatif untuk mengolah sampah anorganik di Labuan Bajo karena mereka melihat banyaknya sampah yang menumpuk di area pesisir dan bahkan beberapa hari tak kunjung diangkat oleh petugas kebersihan.
Kemudian, sampah tersebut pun banyak yang berserakan karena diobrak-abrik oleh anjing liar yang berkeliaran. Tumpukan sampah plastik pun masih sering terlihat di sekitar area pelabuhan, dermaga, dan jalan raya di Labuan Bajo.
Menurut Kennedy yang merupakan koordinator Trash Hero Komodo, bukanlah hal yang lumrah bagi masyarakat lokal yang biasa tinggal di pesisir untuk membuang sampah ke laut. Semakin lama, sampah-sampah tersebut pun makin didominasi oleh sampah anorganik seperti plastik.
Baca Juga : Bank Sampah Pertama di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru Siap Beroperasi
Pada tahun 2016, Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo mampu menghasilkan sampah sebanyak 13 ton per hari. Maria Geong, Wakil Bupati Manggarai Barat, menjelaskan bahwa Labuan Bajo mampu menghasilkan sampah sebanyak 12,8 ton per hari.
Oleh karena itu, Maria geong meminta kepada seluruh elemen untuk dapat menekan produksi sampah di Labuan Bajo. “Orang (wisatawan) datang ke Labuan Bajo karena keindahannya, jadi janganlah dikotori.
Jika melihat sampah di jalan, harap langsung diambil, jangan hanya menunggu pemerintah yang turun tangan,” jelas Maria dalam diskusi coffee morning di Tree Top, Selasa (30/7/2019) lalu.
Gerakan Perempuan Peduli Lingkungan ini awalnya dimulai dengan aksi Jum’at Sore Bersih Kampung yang bertujuan untuk mengurangi sampah di pesisir pantai sekitaran Labuan Bajo.
Ibu-ibu melakukan kerjabakti untuk memunguti sampah di setiap RT, lalu sampah tersebut ditampung. Selain itu, gerakan ini juga memperkenalkan tabungan sampah dan juga cara untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan unik sebagai salah satu cara untuk mencari uang.
Baca Juga : SMP PGRI 3 Denpasar Jadi Pelopor Sekolah Non Plastik
Sampah-sampah dari Taman Nasional juga dibawa ke Labuan Bajo menggunakan kapal. “Kapal-kapal juga membantu bawa sampah dari Taman Nasional, kami ambil yang anorganik,” kata koordinator Trash Hero Komodo, Kenedy.
Sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kerajinan akan disetorkan ke pusat pengolahan 3R (reuse, reduce, and recycle) yang telah dibuat pemerintah. Sementara itu, sampah anorganik yang masih bisa di daur ulang akan dikumpulkan Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan sebagai bahan dasar untuk membuat beragam kerajinan cantik.
Awalnya, hanya ada beberapa ibu-ibu yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Namun, semakin lama masyarakat yang tertarik untuk mempelajari cara membuat kerajinan hasil daur ulang sampah plastik ini pun semakin banyak.
Kemudian ibu-ibu yang sudah handal dalam membuat kerajinan dari sampah plastik akan melatih ibu-ibu lainnya yang tertarik untuk mempelajarinya, bahkan mereka juga memberikan pelatihan sampai ke desa-desa yang berada di Kawasan Taman Nasional Komodo.
Selanjutnya, mereka pun berkolaborasi dengan Trash Hero Komodo untuk memasarkan hasil kerajinan tersebut. Aneka kerajinan yang terbuat dari sampah plastik ini pun kemudian dijual sebagai cendera mata Taman Nasional Komodo.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!