DLHK Kota Bandung Siapkan Sistem Pengelolaan Sampah, Sudah Diuji Coba di Arcamanik dan Cihaurgeulis
/1 Comment/in Berita/by adminDLHK Kota Bandung Siapkan Sistem Pengelolaan Sampah, Sudah Diuji Coba di Arcamanik dan Cihaurgeulis
Penulis: Nazmi Abdurrahman
Editor: Giri
(02 November 2020)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) bakal membuat sistem yang berkelanjutan untuk pengelolaan sampah.
Sistem pengelolaan sampah yang sedang dibuat ini tujuannya untuk mengurangi pembuangan sampah dari hulu atau rumah tangga hingga ke tempat pembuangan sementara (TPS).
Syahriani, Kasi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DHLK), mengatakan, selama ini masyarakat hanya diberikan sosialisasi soal pengolahan sampah, tanpa adanya sistem yang mengikat sehingga tidak berlangsung lama.
“Mengubah kebiasaan membuang sampah atau memilah sampah itu susah, kalau hanya partisipasi tanpa ada sistem itu akan sulit, karena sistem itu akan berlangsung selamanya, kalau partisipasi naik-turun,” ujar Syahriani saat ditemui di Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (2/11/2020).
Membuat sistem itu, kata dia, harus ada perencanaan, sumber daya manusia, sarana-prasarana, baru pada pelaksanaan dan monitoring.
“Perencanaannya kita sudah buat, tapi belum maksimal karena kan baru 2017, bidang Kebersihan ada di DLHK, sementara dari tahun kemarin sama PD Kebersihan. Mereka itu operatornya, belum ada regulatornya, sekarang dinas DLHK (regulatornya). Berarti kita mulai dari nol,” katanya.
Menurut Syahriani, saat ini sistem pengelolaan sampah ini sedang dicoba di daerah Arcamanik dan Cihaurgeulis.
Dua daerah ini menjadi model untuk daerah lain di Kota Bandung.
Pegiat Lingkungan dan Pecinta Alam di Pamekasan Gelar Aksi Bersih Sampah
“Nanti kita harapkan dari dua model ini mewakili dari wilayah lain di Kota Bandung, ada yang menengah ke atas (Arcamanik) ada yang menengah ke bawah (Cihaurgeulis). Kalau ini berjalan kita terapkan di daerah lain,” ucapnya.
Selain uji coba penerapan sistem pengelolaan sampah, kata dia, pihaknya juga harus memberikan sosialisasi kepada jutaan penduduk di 30 kecamatan, hingga ke level rukun warga (RW) sebagai kepanjangan tangan dari kewilayahan.
“Dari 30 Kecamatan itu ada150 kelurahan dan 1.550 RW yang harus menjadi perpanjangan tangan kita, itu sangat susah,” katanya.
Ke depan, jika sistem ini sudah berjalan maka tidak ada lagi retribusi sampah dari masyarakat ke TPS, karena sampah yang diangkut ke TPS sudah melalui pemilahan sejak dari hulu atau dari rumah tangga. “Pemerintah mensubsidi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA, dari sumber ke TPS dikelola oleh kewilayahan, DLHK nanti membantu sarana dan prasarananya, seperti membangun TPS 3R-nya,” ucapnya
Baca Juga : KLHK Dorong Peran Produsen Dalam Pengurangan Sampah Kemasan
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul DLHK Kota Bandung Siapkan Sistem Pengelolaan Sampah, Sudah Diuji Coba di Arcamanik dan Cihaurgeulis,
Penulis: Nazmi Abdurrahman
Editor: Giri
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!