Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Penulis : Tika Damayanti
Editor : Rizka Adriana Lutfiani
(18 September 2020)
Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone merupakan salah satu desa yang memiliki inovasi pengolahan sampah dengan teknik penyulingan. Desa Poleonro menyuling sampah plastik dan mengubahnya menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan. Sampah yang terkumpul dimasukan ke dalam tabung penyulingan, kemudian ditutup dengan sangat rapat. Selanjutnya, sampah tersebut dipanaskan di bagian bawah dengan api yang menyala dan akan menghasilkan minyak. Proses penyulingan membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit dengan suhu 80 sampai 120 derajat Celsius. Dengan memanfaatkan 1 kilogram sampah, dapat dihasilkan 0,5 liter minyak. Alat ini sangatlah efektif untuk mengurangi penumpukan sampah di Desa tersebut, selain itu hasil pengolahannya pun yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Alat penyuling sampah ini dirancang oleh Kepala Desa Poleonro dan bekerjasama dengan Tim Inovasi Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone. Alat ini telah beroperasi dan diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Sampah menjadi permasalahan yang sangat genting dan menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Desa Poleonro. Namun, dengan adanya alat ini, permasalahan tersebut pun dapat ditangani dengan baik. Selain itu, minyak yang dihasilkan dari proses penyulingan sampah juga dapat memberikan pemasukan bagi warga setempat untuk dijual kepada masyarakat lainnya.
Inovasi alat penyuling ini juga didukung oleh aparat desa dan pemerintah, sehingga diharapkan selanjutnya alat ini dapat beroperasi dengan baik dan jumlah unitnya pun dapat ditambah dengan bantuan langsung oleh pemerintah setempat. Dengan penambahan jumlah unit, diharapkan dapat mengurangi sampah dengan sangat signifikan jika dilakukan secara terus menerus dengan memanfaatkan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar. Alat ini juga dapat menjadi percontohan bagi desa lain yang ingin mengurangi tumpukan sampah di wilayah masing-masing.
Inovasi penyulingan sampah ala Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone ini juga telah mendapatkan penghargaan sebagai Inovasi Terbaik Ke-3 dalam ajang Bone Festival Inovasi 2019 kategori Produk Inovasi Kewirausahaan dengan total hadiah sebesar 8 Juta rupiah. Bupati Bone Dr. H. A. Fashar M. Padjalangi mengapresiasi ide kreatif masyarakat untuk pembuatan alat inovatif ini. Selain itu, ia juga mendukung penuh keberlanjutan dan pengambangan inovasi tersebut, sehingga dapat terus memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar. A. Fashar juga mengatakan bahwa inovasi ini sangatlah baik dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat, serta mengangkat kearifan lokal, karena inovasi pengolahan sampah atau inovasi lainnya tidak harus selalu diinisiasi oleh atas seperti pemerintah atau penggerak lainnya, melainkan dari masyarakat itu sendiri. Hal ini mendorong masyarakat Desa Poleonro untuk terus aktif melakukan pengumpulan sampah dan mengolahnya menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan inovasi alat penyulingan tersebut.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.