Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : David Mawindra (27 Juli 2020)
Sampah menjadi sebuah permasalahan yang menjadi perhatian belakangan ini, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah sampah plastik non-degradable yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sementara (TPS). Ditambah lagi, plastik sekali pakai merupakan benda yang paling efisien di kalangan masyarakat yang digunakan sebagai wadah untuk membawa sesuatu dikarenakan harganya yang murah dan mudah untuk didapatkan. Dengan alasan efisiensi ekonomi, kantong plastik menjadi sebuah solusi sekaligus menjadi ironi untuk permasalahan kebersihan dan ketahanan lingkungan. Banyak pihak dari kalangan masyarakat ataupun perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR) nya ikut turun tangan untuk menangani masalah tersebut. Salah satunya adalah Pertamina melalui Marketing Operation Region VII Sulawesi (MOR VII) mempunyai program bank sampah untuk mengatasi isu permasalahan tersebut.
Bank Sampah Kelurahan Tamalabba, Kota Makassar merupakan bank sampah yang diinisiasi oleh Pertamina melalui Marketing Operation Region VII Wilayah Sulawesi. Program bank sampah yang mulai dijalankan sejak tahun 2017 ini mengajak beberapa komunitas perempuan yang bergerak aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, salah satu contohnya adalah kelompok bank sampah Hoki. Menurut Hatim Ilwan selaku Unit Manager MOR VII, program bank sampah ini terlahir sebagai salah satu solusi untuk menangani permasalahan sampah yang dilakukan dengan memilah sampah lalu mendaur ulang sampah tersebut sehingga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Seiring dengan berjalannya waktu, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah, di kelurahan Tamalabba sendiri sudah berdiri 4 bank sampah yang didirikan oleh kelompok masyarakat. Pada pengelolaannya, masyarakat diajak untuk memilah sampah dari rumah dan menyetorkannya kepada bank sampah. Lalu, di bank sampah tersebut sampah diolah kembali sehingga mempunyai nilai ekonomis, seperti menjadi pupuk kompos dan barang barang kreativitas hasil daur ulang. Pertamina juga memberikan bantuan kepada salah satu bank sampah sebagai salah satu upaya pengembangan fungsi bank sampah. Kelompok bank sampah Hoki menjadi bank sampah yang dipilih oleh pertamina untuk mendapatkan bantuan berupa alat pemilat sampah dan alat-alat operasional.
Untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, Pertamina melalui MOR VII memberikan apresiasi berupa piala penghargaan kepada nasabah bank sampah yang paling aktif. Hal tersebut menjadi hal yang menarik karena dapat memberikan stimulus kepada masyarakat untuk lebih aktif berkontribusi di bank sampah dan juga memotivasi masyarakat agar dapat memilah sampah secara mandiri, sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang bersih dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Jumiati sebagai pemenang penghargaan nasabah aktif bank sampah tahun 2019, kegiatan bank sampah ini sangat bermanfaat baginya.
Dengan adanya program bank sampah ini, diharapkan menjadi sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada. Selain itu, adanya apresiasi kepada nasabah bank sampah dan insentif untuk bank sampah diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.