Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Produk Butik Daur Ulang.[Sumber : http://wartawirausaha.com]
Penulis : Tika Damayanti (30 Juli 2020)
Inovasi pengelolaan sampah plastik saat ini menjadi daya tarik dan perhatian bagi seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan sampah plastik merupakan jenis sampah yang sangat sulit untuk terdegradasi secara langsung di lingkungan. Maka dari itu diharapkan banyak program dan inovasi yang dilaksanakan untuk mengolah sampah plastik untuk mengurangi cemaran sampah yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu inovasi unik dilakukan oleh Dosen Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) yaitu Hijrah Purnama Putra yang mengolah sampah menjadi barang-barang daur ulang serta mendirikan butik khusus produk daur ulang. Hal ini dilakukannya karena rasa kepedulian yang sangat tinggi terhadap permasalahan sampah plastik.
Sampah tersebut dibeli oleh Hijrah dari masyarakat sekitar Yogyakarta. Selanjutnya, sampah hasil pembelian dari masyarakat kemudian didaur ulang menjadi berbagai macam benda yang menarik dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dompet, tas, totebag, dan berbagai mainan anak. Selain itu butik daur ulang tersebut juga menerima permintaan untuk membuat barang custom sesuai permintaan konsumen. Saat ini produk yang dihasilkan dari daur ulang tersebut sudah dipasarkan secara masif ke berbagai daerah di Indonesia. Program daur ulang ini juga sangat didukung okeh berbagai pihak dikarenakan dengan adanya program ini bukan hanya Hijrah yang menjalankan penanggulangan sampah, namun juga masyarakat sekitar wilayah kampus setempat yang turut serta mengumpulkan sampah dan memilah sampah untuk dijual kepada butik daur ulang milik Hijrah.
Hijrah Purnama Putra, Dosen UII dan Inovator Butik Daur Ulang.[Sumber : http://www.uii.ac.id/]
Hijrah juga mengatakan bahwa beliau dan teman-temannya dari Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia sudah sejak tahun 2005 aktif mengumpulkan dan membeli sampah dari masyarakat sekitar, khususnya sampah yang dihasilkan oleh warung-warung 24 jam jam yang sangat banyak disekitar kampus. Sampah tersebut kemudian dikumpulkan secara terus menerus hingga bertumpuk hingga di tahun 2019, Hijrah mulai aktif mengolah serta membuat berbagai macam produk dari hasil sampah tersebut. Sejak saat itulah Hijrah mulai aktif untuk mengumpulkan lebih banyak sampah dan saat ini bukan hanya dari warung makan yang menghasilkan sampah, namun juga dari masyarakat setempat. Dengan jumlah sampah semakin banyak, Hijrah mampu melebarkan sayapnya untuk memproduksi lebih banyak produk mulai dari mainan hingga alat kebutuhan rumah tangga dan mendistribusikannya ke berbagai daerah.
Awalnya, promosi terhadap produk olahan sampah ini hanya dilakukan secara online. Namun, karena semakin berkembang dan mendapat respon yang sangat baik maka dibukalah butik yang saat ini sudah berjalan dan memiliki 14 pegawai. Dengan adanya program ini juga Hijrah dapat membuat bank sampah yang higga saat ini terdapat 205 bank sampah di berbagai daerah yang telah berjalan. Melalui bank sampah tersebut dapat dikumpulkan ribuan sampah setiap bulannya. Hal ini sangat disambut baik oleh berbagai pihak karena dapat mengurangi jumlah sampah dengan sangat signifikan.
Sumber :
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.