Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Riri Auliadita (30 Juli 2020)
Sejak munculnya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada bulan maret 2020, hingga saat ini Indonesia melaporkan sejumlah 78.572 kasus positif dan merupakan kasus terbanyak di Asia Tenggara. Telah dilaporkan 37.636 orang telah sembuh, sementara itu sejumlah 37.037 pasien dalam perawatan rumah sakit. Hal ini menyebabkan meningkatnya volume sampah medis di rumah sakit. Sampah medis yang tertimbun dan berserakan sangat berbahaya karena dapat menjadi media penyebaran virus.
Penting sekali mengelola sampah sesuai jenisnya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu teknik pengelolaan sampah yaitu melalui pembakaran yang menghasilkan asap tapi tidak mencemari lingkungan dengan menggunakan insinerator. Insinerator merupakan alat pembakar sampah pada suhu tinggi, yaitu sekitar 800˚ C. Pada dasarnya terdapat dua tipe insenerator menurut pemanfaatannya. Pertama, insenerator sebagai pemusnah sampah dengan membiarkan panas yang timbul begitu saja. Kedua memanfaatkan panas yang berasal dari pembakaran sampah untuk dikonversikan ke tenaga listrik. Unit plasma diketahui dapat memaksimalkan kinerja insinerator. Hal ini disebabkan oleh tumbukan elektron di unit plasma mampu mengionisasi gas beracun sehingga akan terurai dan aman untuk dilepas ke udara. Gas yang dapat diurai pada unit plasma yaitu SOx, NOx, dioksin, dan furan.
Dr. Anto Tri Sugiarto M.Eng beserta tim dari Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI telah mengembangkan alat insenerator yang dilengkapi plasma. Alat tersebut dikembangkan selama sepuluh tahun melalui penelitian di Jepang. Jepang sudah memakai insenerator yang dilengkapi unit plasma sejak tahun 1900. Pada tahun tersebut, Jepang sedang menghadapi permasalahan polusi udara yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah. Unit plasma tersebut berfungsi sebagai penyaring debu dari udara. Sampai saat ini, penggunaan insenerator plasma sudah meluas ke Singapura dan Korea Selatan. Uji coba insenerator plasma di Indonesia juga sudah dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sunter, Jakarta Utara. Hasilnya terdapat penurunan baku mutu dari 260 ppm menjadi 32 ppm.
Manfaat insenerator plasma yang dapat mengurangi sampah melalui pembakaran sekaligus sebagai pembangkit tenaga listrik terbukti menguntungkan masyarakat. Maka dari itu, pengembangan penggunaan teknologi ini secara lebih luas akan sangat dinantikan sehingga lebih banyak masyarakat di berbagai daerah dapat memetik manfaat dari alat tersebut.
Sumber :
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.