Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Teknologi Insinerator Plasma Ramah Lingkungan Sebagai Solusi Penanganan Sampah Medis Akibat Pandemi COVID-19

Penulis : Riri Auliadita (30 Juli 2020)

Sejak munculnya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada bulan maret 2020, hingga saat ini Indonesia melaporkan sejumlah 78.572 kasus positif dan merupakan kasus terbanyak di Asia Tenggara. Telah dilaporkan 37.636 orang telah sembuh, sementara itu sejumlah 37.037 pasien dalam perawatan rumah sakit. Hal ini menyebabkan meningkatnya volume sampah medis di rumah sakit. Sampah medis yang tertimbun dan berserakan sangat berbahaya karena dapat menjadi media penyebaran virus.

Penting sekali mengelola sampah sesuai jenisnya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu teknik pengelolaan sampah yaitu melalui pembakaran yang menghasilkan asap tapi tidak mencemari lingkungan dengan menggunakan insinerator. Insinerator merupakan alat pembakar sampah pada suhu tinggi, yaitu sekitar 800˚ C. Pada dasarnya terdapat dua tipe insenerator menurut pemanfaatannya. Pertama, insenerator sebagai pemusnah sampah dengan membiarkan panas yang timbul begitu saja. Kedua memanfaatkan panas yang berasal dari pembakaran sampah untuk dikonversikan ke tenaga listrik. Unit plasma diketahui dapat memaksimalkan kinerja insinerator. Hal ini disebabkan oleh tumbukan elektron di unit plasma mampu mengionisasi gas beracun sehingga akan terurai dan aman untuk dilepas ke udara. Gas yang dapat diurai pada unit plasma yaitu SOx, NOx, dioksin, dan furan.

Dr. Anto Tri Sugiarto M.Eng beserta tim dari Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI telah mengembangkan alat insenerator yang dilengkapi plasma. Alat tersebut dikembangkan selama sepuluh tahun melalui penelitian di Jepang. Jepang sudah memakai insenerator yang dilengkapi unit plasma sejak tahun 1900. Pada tahun tersebut, Jepang sedang menghadapi permasalahan polusi udara yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah. Unit plasma tersebut berfungsi sebagai penyaring debu dari udara. Sampai saat ini, penggunaan insenerator plasma sudah meluas ke Singapura dan Korea Selatan. Uji coba insenerator plasma di Indonesia juga sudah dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sunter, Jakarta Utara. Hasilnya terdapat penurunan baku mutu dari 260 ppm menjadi 32 ppm.

Manfaat insenerator plasma yang dapat mengurangi sampah melalui pembakaran sekaligus sebagai pembangkit tenaga listrik terbukti menguntungkan masyarakat. Maka dari itu, pengembangan penggunaan teknologi ini secara lebih luas akan sangat dinantikan sehingga lebih banyak masyarakat di berbagai daerah dapat memetik manfaat dari alat tersebut.

Sumber :

lipi.go.id
greeners.co

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail

Artikel Terkait

  • Pembangkit Listrik Tenaga SampahPembangkit Listrik Tenaga Sampah Oleh PLN BangkaDesember 22, 2020 - 16:40
  • Sumber Energi Ramah LingkunganBIOMIRU : Sumber Energi Ramah Lingkungan Pengolah Sampah OrganikDesember 19, 2020 - 01:56
  • Pembakaran Sampah Tanpa AsapInovasi Pembakaran Sampah Tanpa Asap (PESTA) dari Desa LembuakDesember 19, 2020 - 01:41
  • Peunyeumisasi, Batu Bara Asal SampahDesember 12, 2020 - 00:33
  • TPA di NTB Ubah Sampah Jadi Campuran BatubaraNovember 26, 2020 - 14:43

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

MENUJU KOTA BERSIH DARI SAMPAH MELALUI GERAKAN MAKASSAR GREEN AND CLEAN (MG...Butik Daur Ulang, Inovasi Sampah Ala Dosen Universitas Islam Indonesia (UII...
Scroll to top